Tasikmalaya, hayatuna.net – Pondok pesantren merupakan pusat pendidikan agama Islam yang berkembang selama berabad-abad. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lingkungan pesantren memberi beberapa dampak terhadap perubahan sosial, budaya, politik dan ekonomi. Hal tersebut ditunjukan oleh beberapa indikator penting bahwa pondok pesantren berdasarkan kompetensi dan keahlian, jumlah santri, usia pondok pesantren dan segala usaha yang mampu memberikan sumbangsih nyata dalam perjalanan dan pembangunan masyarakat.
Di dalam sejarahnya, pesantren telah memiliki peran yang sangat besar di dalam pengembangan sumber daya manusia. Pesantren telah menjadi center of excellence bagi pengembangan SDM yang memiliki basis moralitas di dalam kehidupan sosial. Tidak terhitung jumlah alumni pesantren yang berhasil menunjukan taringnya di tengah masyarakat.
Seiring perkembangan zaman, pesantren harus mampu melakukan beberapa loncatan transformasi: seperti, Pesantren harus memiliki tujuan praktis yang menghasilkan satu generasi Islam tidak hanya pintar melayani secara vertikal tetapi juga secara horizontal. Kedua: Pesantren harus memiliki tujuan ideologis, seharusnya pesantren sebagai pilar utama pembentukan aqidah yang menguasai Ilmu Pengetahuan Umum; dan Pesantren melakukan perubahan pada format, bentuk, dan metode pendidikan tanpa mengubah visi, misi dan orientasi pesantren.

Bermodalkan pengalaman dan pertahanan system yang kuat yang dilahirkan setiap pesantren dimana saja berada. Pemutakhiran integritas pesantren sangat diharapkan oleh semua kalangan masayarakat, karena ini kebutuhan yang harus dimiliki oleh setiap generasi pelanjut perjuangan Islam wal muslimin.
Berpendapat positif tentang pesantren dalam lingkup “integritas” berarti menyatukan jiwa, pikiran, cita-cita, idealisme dan jalan kita dengan jiwa, cita-cita, idealisme, sistem dan orientasi pendidikan. Jelas ini sangat dibutuhkan dalam mengemban amanat kepesantrenan. Para Asatidz dan seluruh pimpinan yang terlibat harus memiliki integritas kepada pesantren.
Mencapai impian besar tersebut, tidak cukup hanya dengan memahaminya secara mendalam. Semua unsur yang terlibat harus berusaha menjiwai hal ihwal pesantren, menyatu dan masuk secara total kedalam visi misi sebuah pondok pesantren. Sebut saja keikhlasan dalam memahami serta menjalankan seluruh tugas kepesantrenan, dengan tujuan adanya kesungguhan dari setiap yang terlibat. Sehingga melahirkan loyalitas dan totalitas dengan mendahulukan kepentingan dari misi sebuah pesantren.
Hemat penulis, pesantren adalah jalan utama untuk membuktikan nilai-nilai agama yang luhur, menecetak generasi intelektual, mandiri, modern, berpikir maju, berjiwa besar, terampil, and really helps the realization of better moslem education. Wallahu a’lam bi ash-showwab
Irfan Jauhary (IJ)
(Staf Pengajar Pesantren Persatuan Islam 32 Ciawi & SMUSIM 182 Rajapolah)
Komentar